Menteri LH Murka, TPA Jatiwaringin Disegel Usai Diduga Picu Pencemaran dan Kebakaran
Tangerang – Naonsia.com | Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq, menunjukkan kemarahannya saat melakukan kunjungan mendadak ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatiwaringin, Kabupaten Tangerang, pada Jumat (16/5). Kunjungan tersebut mengungkap kondisi TPA yang dinilai sangat memprihatinkan, dengan asap pekat mengepul dan aliran air lindi mencemari sungai setempat.
Kebakaran Dipicu Gas Metana, Asap Selimuti TPA
Menteri Hanif menjelaskan bahwa kebakaran yang terjadi di TPA Jatiwaringin kemungkinan besar disebabkan oleh akumulasi gas metana dari tumpukan sampah yang tidak dikelola dengan baik. Kondisi ini, kata dia, sangat membahayakan tidak hanya lingkungan sekitar, tetapi juga kesehatan masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.
"Saya sangat kecewa. Ini bentuk kelalaian yang tidak bisa ditoleransi. Kalau perlu, penanggung jawabnya kita pidanakan," tegas Hanif di hadapan wartawan.
Pencemaran Sungai Cirarab Jadi Sorotan
Selain kebakaran, Kementerian LH juga menemukan bukti pencemaran berat di Sungai Cirarab yang melintas tak jauh dari lokasi TPA. Air sungai tampak berwarna hitam pekat, diduga akibat tercemar cairan lindi yang merembes dari timbunan sampah.
"Sungai ini sumber kehidupan masyarakat. Kalau sudah tercemar begini, ini bukan sekadar pelanggaran administratif lagi. Ini sudah kejahatan lingkungan," tambahnya.
TPA Disegel, Pengelola Terancam Sanksi Pidana
Sebagai tindak lanjut, Kementerian LH langsung mengambil langkah tegas dengan menyegel area TPA dan memberikan sanksi administratif kepada pihak pengelola, yakni Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang. Hanif juga menekankan bahwa jika tidak ada perubahan nyata dalam enam bulan ke depan, proses hukum pidana akan dijalankan.
DLH Kabupaten Tangerang Akui Kelalaian
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi, mengakui adanya kekurangan dalam sistem pengelolaan sampah di TPA Jatiwaringin. Ia menyebut saat ini pihaknya sedang mempersiapkan langkah transisi menuju metode sanitary landfill yang lebih ramah lingkungan.
"Kami sudah terima teguran dari pusat, dan saat ini sedang menyusun tahapan perbaikan," ujarnya singkat.
Pemerintah Diminta Tegas, Masyarakat Tuntut Transparansi
Peristiwa di TPA Jatiwaringin menjadi cermin buruknya pengelolaan sampah di daerah dan minimnya pengawasan lingkungan. Masyarakat dan aktivis lingkungan mendesak agar kasus ini tidak berhenti pada penyegelan semata, melainkan ditindaklanjuti dengan transparansi dan penegakan hukum tegas.