Harvard Kucurkan Dana Rp4 Triliun untuk Penelitian yang Terimbas Pembekuan Hibah Era Trump

Harvard Kucurkan Dana Rp4 Triliun untuk Penelitian yang Terimbas Pembekuan Hibah Era Trump




Cambridge, Massachusetts – 15 Mei 2025, Universitas Harvard mengumumkan alokasi dana sebesar 250 juta dolar AS—setara dengan sekitar Rp4 triliun—untuk memperkuat dan menghidupkan kembali proyek-proyek penelitian yang terdampak oleh kebijakan pembekuan hibah selama pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.


Langkah ini menjadi bagian dari inisiatif pemulihan besar-besaran terhadap riset-riset yang sebelumnya tersendat akibat keputusan politik yang dinilai memotong dukungan terhadap ilmu pengetahuan, khususnya di bidang perubahan iklim, kesehatan masyarakat, dan teknologi energi bersih.


Presiden Harvard, Claudine Gay, menyatakan bahwa universitasnya berkomitmen untuk "mengembalikan integritas dan kesinambungan ilmiah yang sempat terganggu oleh ketidakpastian dana." Ia juga menegaskan bahwa kampus ternama ini tidak hanya akan membiayai riset-riset yang terhambat, tetapi juga memperluas peluang interdisipliner dengan membuka jalur kolaborasi global.


Dana ini akan disalurkan melalui program hibah internal, pusat riset independen, dan kemitraan lintas departemen. Beberapa proyek unggulan yang menjadi prioritas antara lain:

  • Pengembangan vaksin eksperimental terhadap penyakit langka

  • Penelitian rekayasa genetika tanaman tahan iklim ekstrem

  • Studi longitudinal dampak sosial AI dan otomasi kerja


Kebijakan pembekuan dana riset federal  sempat memicu keprihatinan luas di kalangan akademisi AS. Banyak ilmuwan terpaksa menghentikan eksperimen jangka panjang, kehilangan tim peneliti, bahkan beralih profesi.


Dengan suntikan dana ini, Harvard berharap bisa mengembalikan posisi AS sebagai pusat riset inovatif dunia, sekaligus menyuarakan pentingnya otonomi akademik dari intervensi politik.


Langkah Harvard pun memicu gelombang dukungan dari alumni dan institusi pendidikan lain, yang disebut-sebut tengah menyiapkan program serupa. Di tengah ketidakpastian global, investasi terhadap ilmu pengetahuan diyakini menjadi penentu masa depan yang lebih beradab dan berkelanjutan.




#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn more
Ok, Go it!