Kemenperin Pacu Utilisasi Industri Elektronik, Panasonic Indonesia Jadi Basis Ekspor ke 80 Negara
Senin, 14 Mei 2025 | Ekonomi | Redaksi Naonsia
NAONSIA.COM – Di tengah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) yang melanda Panasonic Holdings secara global, Kementerian Perindustrian memastikan bahwa hal tersebut tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Bahkan, Indonesia disebut tetap menjadi basis produksi utama perusahaan elektronik asal Jepang tersebut untuk ekspor ke lebih dari 80 negara.
Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arief, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (12/5).
“PHK yang terjadi di Panasonic Holdings tidak berdampak pada operasional Panasonic di Indonesia. Pabrik di Indonesia justru menjadi basis ekspor ke lebih dari 80 negara, yang mencerminkan daya saing industri elektronik nasional yang sangat kuat,” tegas Febri.
Utilisasi Industri Masih Rendah, Transformasi Jadi Kunci
Febri tidak menampik bahwa sektor elektronik dalam negeri tengah menghadapi tantangan serius. Data terbaru menunjukkan bahwa utilisasi industri elektronik hanya berada pada angka 50,64 persen pada triwulan I tahun 2025, jauh di bawah capaian sebelum pandemi yang mencapai 75,6 persen.
“Ini adalah peringatan bahwa transformasi teknologi, peningkatan produktivitas, dan efisiensi operasional adalah kunci untuk bertahan hidup di tengah persaingan global yang semakin ketat,” jelasnya.
Perlindungan Pasar Domestik dan Daya Tarik Investasi
Untuk mengembalikan vitalitas sektor ini, pemerintah tengah memfokuskan upaya perlindungan pasar domestik dari serbuan produk impor, sembari menjaga investasi yang sudah masuk dan mendorong masuknya investasi baru di sektor elektronika.
“Indonesia punya pasar domestik yang sangat besar. Itu keunggulan strategis kita, dan pemerintah mendukung penguatan industri melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN),” papar Febri.
Kebijakan TKDN dinilai menjadi tulang punggung bagi pengembangan industri manufaktur lokal, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu hub elektronik di kawasan Asia Tenggara.
Asia Tenggara: Mesin Pertumbuhan Baru Dunia
Menurut Febri, Asia Tenggara, termasuk Indonesia, kini memainkan peran penting sebagai penopang utama pertumbuhan ekonomi global. Dengan demikian, menjaga stabilitas dan daya saing industri menjadi agenda strategis yang tidak bisa ditunda.
“Kita punya peluang besar, tapi juga tantangan besar. Stabilitas industri harus dijaga, sementara daya saing harus terus ditingkatkan.”
Langkah Konkret: Insentif, Pelatihan, dan Teknologi Tinggi
Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, Kemenperin telah menyiapkan berbagai program penguatan. Mulai dari:
-
Pemberian insentif fiskal dan non-fiskal
-
Pelatihan tenaga kerja industri agar adaptif terhadap teknologi baru
-
Pembangunan ekosistem manufaktur elektronik berbasis teknologi tinggi
Program-program ini diarahkan untuk mendorong produktivitas, kreativitas, dan kelincahan industri dalam menghadapi pasar global yang sangat dinamis.
Optimisme Pemerintah: Industri Elektronik Akan Bangkit
Febri mengakhiri keterangannya dengan optimisme bahwa melalui sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, sektor elektronik Indonesia akan kembali bangkit dan menjadi kontributor signifikan bagi perekonomian nasional.
“Kami optimistis, dengan dukungan kebijakan yang tepat dan kolaborasi kuat, industri elektronik Indonesia tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh dan menembus pasar internasional secara berkelanjutan.”
📝 Penulis: Tim Redaksi Naonsia
📍 Tag: Panasonic Indonesia, Kemenperin, Industri Elektronik, Ekspor, Investasi, TKDN, Utilisasi Industri, Ekonomi Nasional