APEC MRT 2025 Resmi Dibuka di Jeju: Menteri Perdagangan Bahas Tantangan Global dan Inovasi AI
Jeju, Korea Selatan – Pertemuan Menteri Perdagangan APEC (APEC MRT) 2025 resmi dibuka pada Kamis, 15 Mei 2025, di Pusat Konvensi Internasional, Pulau Jeju, Korea Selatan. Acara dua hari ini mengusung tema “Membangun Hari Esok yang Berkelanjutan: Terhubung, Inovasi, Sejahtera” dan dihadiri oleh menteri perdagangan dari 21 negara anggota APEC, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, dan Australia.
Menteri Perdagangan Korea Selatan, Cheong In-kyo, selaku tuan rumah, membuka pertemuan dengan menyoroti tantangan global yang dihadapi sistem perdagangan multilateral, termasuk meningkatnya proteksionisme dan ketidakpastian ekonomi. Ia menekankan pentingnya peran APEC dalam memperkuat kerja sama ekonomi di tengah dinamika global yang kompleks.
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso. Dalam pernyataannya, Budi menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong transformasi sistem perdagangan kawasan yang adaptif terhadap kemajuan teknologi dan tantangan keberlanjutan global. "Kami akan aktif menyuarakan kepentingan nasional, khususnya dalam isu penguatan sistem perdagangan yang patuh tata aturan, reformasi WTO, kecerdasan artifisial untuk fasilitasi perdagangan, dan penguatan rantai pasok," ujar Budi.
Pertemuan ini juga menjadi ajang bagi para menteri untuk membahas berbagai isu strategis, termasuk:
Inovasi kecerdasan artifisial (AI) untuk fasilitasi perdagangan.
Konektivitas melalui sistem perdagangan multilateral.
Pencapaian kemakmuran melalui perdagangan berkelanjutan.
Di sela-sela pertemuan, Menteri Budi Santoso dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dengan mitra strategis, seperti Korea Selatan, Selandia Baru, Jepang, Peru, Singapura, dan Chile, serta bertemu dengan Direktur Jenderal WTO. Topik yang akan dibahas mencakup kerja sama perdagangan, perluasan akses pasar, serta hubungan dagang antarnegara.
Pertemuan APEC MRT 2025 di Jeju ini menjadi momentum penting bagi negara-negara anggota untuk memperkuat kerja sama ekonomi dan perdagangan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.