Tangerang, 5 Mei 2025 – Warga Desa Cikande, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, menanam pohon pisang di tengah Jalan Raya Serang KM 35 sebagai bentuk protes terhadap jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Aksi ini dilakukan menyusul tingginya angka kecelakaan lalu lintas di titik tersebut.
Lubang-lubang besar yang menganga di badan jalan kerap menjadi jebakan bagi para pengendara, terutama saat malam hari. Tak sedikit warga dan pengguna jalan yang menjadi korban kecelakaan akibat kondisi jalan yang membahayakan.
“Kami tanam pisang supaya pengguna jalan waspada, sekaligus bentuk sindiran ke pemerintah yang tak kunjung memperbaiki. Sudah banyak yang jatuh di sini,” ujar salah satu warga yang ikut dalam aksi, Senin (5/5/2025).
Ketua LSM Masyarakat Pemantau Pembangunan (Mapan), Saepudin Juhri, juga angkat suara. Ia menilai kondisi jalan sudah sangat membahayakan dan mendesak Kementerian PUPR untuk segera melakukan perbaikan.
“Jalan ini bukan sekadar rusak, tapi sudah jadi titik rawan kecelakaan. Kami minta Kementerian Pekerjaan Umum segera turun tangan. Jangan tunggu korban jiwa,” tegas Saepudin.
Hingga saat ini, belum ada respons resmi dari pihak Kementerian PUPR maupun Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang terkait tuntutan warga dan aksi simbolik tanam pohon pisang tersebut.
Warga berharap, dengan viralnya aksi ini di media sosial dan media massa, perhatian pemerintah bisa segera terwujud dalam bentuk tindakan nyata, bukan sekadar janji.
(Tim Redaksi)