naonsia.com, 28 Mei 2025 - Gedung BPKAD Kabupaten Tangerang kembali menjadi sorotan publik. Sejumlah aktivis dari Aliansi Masyarakat Peduli Tangerang (AMPT) yang hendak melakukan audiensi hari ini, justru harus menelan kekecewaan setelah lebih dari dua jam menunggu tanpa hasil. Kepala BPKAD yang seharusnya menerima mereka, justru disebut telah "pergi tugas luar" secara mendadak — diduga melalui pintu belakang.
Aktivis yang hadir antara lain Ahmad Suhud (Ketua BP2A2N), Taslim Wirawan (Ketua LSM Seroja Indonesia), Inuar Gumay (Ketua Umum LSM Gerhana), Edi Kurniawan (Ketua Umum LSM GNR), dan Saepudin Juhri (Ketua Umum LSM Mapan). Mereka datang sebagai perwakilan AMPT untuk menindaklanjuti surat permohonan audiensi yang telah dikirimkan sebelumnya kepada Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang. Karena Sekda sedang dinas luar, surat tersebut didisposisikan ke BPKAD.
Namun kehadiran para aktivis tidak disambut sebagaimana mestinya. Mereka awalnya diberitahu oleh resepsionis bahwa Kepala BPKAD sedang dipijit di ruangannya dan diminta untuk menunggu sebentar. Setelah lebih dari satu jam, barulah sekretaris pribadi Kaban, Dedi, muncul dan menyampaikan bahwa pimpinannya telah berangkat ke Pendopo untuk tugas luar.
“Kami tidak melihat beliau keluar lewat pintu utama, padahal kami sudah menunggu sejak tadi. Jangan-jangan kabur lewat pintu samping atau belakang,” ujar Saepudin Juhri dengan nada kecewa.
Situasi sempat menegang saat para aktivis mempertanyakan sikap pejabat publik yang dinilai tidak transparan dan enggan berdialog dengan masyarakat. Mereka menganggap insiden ini sebagai cermin dari buruknya komunikasi antara pemerintah dan elemen sipil.
“Kami datang untuk berdialog secara baik-baik. Kalau surat saja tidak direspons, jangan salahkan kalau kami akan menggelar aksi turun ke jalan,” tegas Ahmad Suhud.
AMPT menyatakan akan memberikan waktu kepada Pemkab Tangerang untuk memberikan klarifikasi. Jika dalam waktu dekat tidak ada respons yang memadai, aksi terbuka akan menjadi opsi selanjutnya.
“Kami kecewa. Tapi ini bukan akhir. Ini baru awal dari langkah-langkah lanjutan yang lebih terbuka dan masif,” tambah Saepudin Juhri.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BPKAD. Sementara itu, para aktivis meninggalkan gedung dengan penuh kekecewaan, namun menegaskan bahwa perjuangan mereka belum selesai.
---