Ketua Fokusmatang Dedi Kurniadi Angkat Suara soal Mangkraknya Proyek Pasar di Kabupaten Tangerang
Kabupaten Tangerang – Ketua Fokusmatang, Dedi Kurniadi, kembali menyoroti mangkraknya sejumlah proyek pembangunan pasar tradisional yang dikelola Perumda Niaga Kerta Raharja (NKR). Menurutnya, kondisi ini telah menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi para pedagang dan ketidaknyamanan bagi masyarakat umum.
“Situasi ini bikin para pedagang bingung dan kesulitan mengatur usaha mereka. Mereka tetap membayar sewa kios di pasar lama, sementara pasar baru belum juga selesai atau harganya malah terlalu mahal. Banyak yang akhirnya terpaksa meninggalkan pasar tradisional,” ujar Dedi.
Ia menambahkan, masyarakat sebagai konsumen juga merasakan dampaknya karena harus tetap berbelanja di pasar lama yang sudah usang dan tak lagi higienis. Menurutnya, ini adalah potret kegagalan manajerial yang tidak bisa dibiarkan terus terjadi.
“Pemerintah daerah ikut terkena imbasnya. Bukan hanya reputasi yang rusak, tapi juga target PAD terancam. Ini jelas mengganggu roda ekonomi lokal,” tegasnya.
Dedi pun menyerukan agar manajemen proyek segera diperbaiki secara menyeluruh. Ia mendorong agar Perumda NKR menerapkan prinsip transparansi, memperbaiki sistem keuangan, serta melibatkan pedagang dalam setiap tahapan keputusan.
Namun tak berhenti di situ, Dedi menyatakan siap turun langsung untuk mengadvokasi para pedagang yang merasa dirugikan akibat proyek yang mangkrak. Ia bahkan siap menampung segala keluhan dari para pedagang dan membawanya ke ranah hukum.
“Kami akan kawal. Jika perlu, kami akan laporkan persoalan ini ke Kejaksaan Negeri, bahkan ke Kejaksaan Agung. Ini soal keadilan dan keberpihakan terhadap rakyat kecil. Bagaimana rakyat, bagaimana pedagang mau sejahtera kalau kejadiannya terus begini?” ucapnya tegas.
Menurut Dedi, rakyat kecil tidak boleh terus jadi korban dari kelalaian manajemen. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat hingga ada perbaikan nyata di lapangan.