Grab Incar Akuisisi GoTo, Potensi Merger Besar di Asia Tenggara
SINGAPURA – 8 Mei 2025
Perusahaan transportasi daring dan layanan antar makanan yang terdaftar di bursa Amerika Serikat, Grab Holdings Ltd (GRAB.O), dikabarkan tengah menjajaki akuisisi terhadap pesaing asal Indonesia, GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO.JK), pada kuartal kedua tahun ini. Informasi ini diperoleh dari dua sumber yang mengetahui langsung rencana tersebut.
Menurut sumber tersebut, Grab yang berbasis di Singapura telah menunjuk penasihat keuangan untuk mengawal proses negosiasi dan kajian strategis atas akuisisi ini. “Diskusi masih berlangsung dan bergantung pada sejumlah ketentuan, termasuk pendanaan yang saat ini sedang dibicarakan dengan pihak perbankan,” ujar salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya karena bersifat rahasia.
Jika kesepakatan ini terwujud, maka akan menjadi salah satu aksi korporasi terbesar di sektor teknologi Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir, menyatukan dua pemain utama dalam layanan transportasi online, pengiriman makanan, dan ekosistem digital finansial.
Gabungan Kekuatan atau Dominasi Pasar?
Baik Grab maupun GoTo sama-sama mengalami tekanan dalam upaya mencapai profitabilitas jangka panjang di tengah persaingan sengit dan perubahan perilaku konsumen pasca-pandemi. Grab sendiri telah memangkas sejumlah unit bisnis untuk fokus pada efisiensi, sementara GoTo menghadapi tantangan besar sejak IPO-nya pada 2022, termasuk restrukturisasi dan pengurangan karyawan.
Spekulasi mengenai konsolidasi sektor ride-hailing dan teknologi finansial di kawasan ini sudah lama muncul. Jika Grab berhasil mengakuisisi GoTo, pasar akan menyaksikan potensi dominasi satu entitas yang melayani ratusan juta pengguna dari Indonesia hingga Vietnam dan Malaysia.
Belum Ada Pernyataan Resmi
Hingga berita ini diturunkan, baik Grab maupun GoTo belum memberikan pernyataan resmi. Namun, kabar ini telah memicu spekulasi di pasar modal, terutama pada saham GOTO.JK yang menunjukkan pergerakan signifikan sejak awal pekan ini.
Para analis menilai, selain tantangan regulasi antimonopoli, proses due diligence terhadap portofolio bisnis GoTo, termasuk unit Tokopedia dan GoPay, akan menjadi krusial dalam penentuan kelanjutan akuisisi ini.