Indonesia dan Inggris Perkuat Kemitraan Ekonomi dan Bahas Isu Strategis Global
Jakarta, 16 Mei 2025 — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto, menerima kunjungan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dominic Jermey, dalam pertemuan penting yang berlangsung pada Jumat (16/5). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat kemitraan ekonomi antara kedua negara sekaligus menindaklanjuti hasil Kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Inggris pada November 2024.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai isu strategis global, termasuk tantangan tarif dan tren proteksionisme yang dapat mengganggu arus perdagangan serta stabilitas rantai pasok dunia. Menko Airlangga dan Dubes Jermey menegaskan komitmen bersama untuk mempererat hubungan ekonomi bilateral yang terbuka, inklusif, dan berkelanjutan.
Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari kesepakatan antara Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer pada peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Inggris, dimana dibentuk kerangka kerja sama baru bernama Indonesia–UK Economic Growth Partnership (EGP). Kerja sama ini akan mendorong pertumbuhan dan kolaborasi di berbagai sektor.
Dukungan Inggris terhadap aksesi Indonesia ke Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) juga menjadi topik utama. Indonesia berencana mengajukan dokumen Initial Memorandum (IM) pada Juni 2025 bersamaan dengan OECD Ministerial Council Meeting. Dubes Jermey mengapresiasi respon positif Indonesia terhadap aksesi Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), menandai komitmen kuat Indonesia dalam integrasi ekonomi kawasan.
Selain itu, Dubes Jermey menginformasikan peluncuran UK Industrial Strategy pada Juni 2025, yang menjadi prioritas Perdana Menteri Keir Starmer, dengan fokus pada isu energi, penurunan harga energi, serta penguatan sektor industri nasional.
Kerja sama di bidang pendidikan juga dibahas, termasuk pengembangan kampus King's College London di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Jawa Timur. Langkah ini diharapkan mendukung peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan kompetensi tenaga kerja Indonesia.
Menko Airlangga mengundang Inggris untuk berpartisipasi dalam pengembangan KEK sektor kesehatan di Indonesia, saat ini terdapat dua KEK kesehatan di Sanur dan Batam, yang dapat memperkuat investasi dan kualitas layanan kesehatan nasional.
Pertemuan ini dihadiri pula oleh Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi serta Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus.