Judul: Scammer Girl: Cinta Adalah Alat, Uang adalah Tujuan
Penulis: Hadi Hartono
Penerbit: KBM App Digital
Tahun Terbit: 2025
Jumlah Halaman: 52 Bab
Genre: Drama Psikologis, Thriller Romantis, Satir Sosial
Tagline: Cinta adalah alat. Uang adalah tujuan. Dosa? Urusan nanti.
Sekilas Tentang Buku
“Scammer Girl” bukan novel cinta biasa. Ini adalah kisah tajam, gelap, dan penuh kritik sosial tentang perempuan bernama Laras, yang menjadikan cinta sebagai senjata dan uang sebagai dewa. Ditulis dengan gaya naratif yang memikat dan bahasa yang sinis tapi elegan, Hadi Hartono berhasil membangun dunia yang terasa akrab: dunia digital yang menggoda, dunia patriarki yang penuh celah, dan dunia perempuan yang terjebak dalam sistem—namun memilih jadi pemain, bukan korban.
Sinopsis Singkat
Laras bukan perempuan yang hidup mengikuti norma. Ia tidak percaya pada cinta, tapi ia ahli menciptakannya. Dengan wajah cantik, otak cerdas, dan intuisi tajam membaca pria, Laras menyusuri dunia maya dan media sosial untuk menemukan target: laki-laki kesepian, kaya, dan mudah terpikat.
Ia tak sekadar penipu. Ia adalah aktris yang memerankan cinta, penuh manipulasi dan strategi. Bagi Laras, rayuan adalah bahasa bisnis. Setiap chat adalah transaksi emosional. Setiap pertemuan adalah kalkulasi. Laras hidup dalam dunia digital, tapi permainannya nyata—dan mahal.
Namun di balik layar, Laras bukan tanpa luka. Ada trauma, ada dendam, dan ada sisi kemanusiaan yang perlahan muncul ketika ia bertemu dengan pria yang berbeda. Pria yang justru tak mudah ditipu. Pria yang membuatnya bertanya: “Apa benar cinta hanya alat?”
Tema dan Gaya Penulisan
Hadi Hartono mengusung tema yang sangat relevan dengan dunia hari ini: kapitalisme emosional. Di dunia serba digital, cinta bisa dipalsukan, empati bisa dimanipulasi, dan hubungan bisa jadi alat eksploitasi. Novel ini membuka mata kita bahwa penipuan tak hanya terjadi di marketplace atau perbankan, tapi juga di ruang paling personal: hubungan.
Gaya penulisan Hadi cenderung satiris dan reflektif, namun tetap mengalir seperti kisah seorang sahabat yang sedang curhat. Ia menggunakan bahasa yang tajam, kadang puitis, tapi tak bertele-tele. Dialog-dialognya hidup dan realistis, mencerminkan dunia urban modern dan isu-isu perempuan masa kini. Tidak heran jika pembaca merasa terhubung, seolah melihat potongan hidup dari Instagram atau Twitter, tapi dengan kedalaman emosional yang jauh lebih kuat.
Karakterisasi: Laras sebagai Antihero
Laras adalah pusat dari novel ini, dan ia bukan tokoh yang mudah dicintai. Ia dingin, cerdas, dan manipulatif. Tapi justru itulah kekuatannya. Ia tidak dibuat sebagai korban yang minta dikasihani, tapi juga bukan penjahat yang harus dibenci. Ia adalah antihero perempuan yang langka dalam sastra populer Indonesia.
Latar belakang Laras dibangun dengan baik—trauma masa kecil, keluarga disfungsional, dan dunia sosial yang penuh tuntutan menjadikan keputusannya untuk "bermain curang" terasa logis, meski tetap kelam. Laras mengingatkan pada karakter seperti Amy Dunne dalam Gone Girl, atau Marla Singer dalam Fight Club. Perempuan yang tak ingin diselamatkan—karena ia yang memegang kendali.
Namun seiring waktu, pembaca akan diajak masuk ke dalam sisi rapuh Laras. Momen ketika ia mulai goyah, ketika cinta yang pura-pura mulai terasa nyata, saat luka lama tak bisa disembuhkan dengan uang. Ini adalah perjalanan dari kejahatan ke kesadaran. Dari tipu daya menuju kejujuran pada diri sendiri.
Kritik Sosial yang Menyengat
Novel ini tak sekadar menyuguhkan kisah kriminal atau drama asmara, tapi juga menyelipkan kritik tajam terhadap masyarakat patriarkal dan budaya transaksional. Hadi menyoroti bagaimana perempuan seringkali diposisikan sebagai objek, dan bagaimana sebagian perempuan memilih membalik keadaan—menjadikan laki-laki sebagai alat balas dendam sosial.
“Scammer Girl” adalah refleksi tentang dunia yang memuja citra, menyembah likes dan views, tapi melupakan integritas dan kasih sayang. Dunia tempat cinta bisa dijual dalam bentuk template DM, dan keintiman bisa dipalsukan demi konten.
Tak hanya itu, novel ini juga menyentuh soal kesenjangan kelas, budaya flexing, dan fenomena sugar baby-sugar daddy yang marak di kota-kota besar. Laras bukan satu-satunya pemain. Ia hanya salah satu dari banyak perempuan yang menyadari bahwa dunia tidak adil—dan memutuskan untuk bertahan dengan caranya sendiri.
Kekurangan
Jika harus mencari kelemahan, mungkin sebagian pembaca akan merasa sulit bersimpati pada Laras. Karakter yang terlalu kuat dan narasi yang sinis bisa membuat kisah ini terasa dingin, bahkan depresif di beberapa bagian. Ending-nya pun bisa menimbulkan perdebatan—apakah Laras layak ditebus? Atau ia memang representasi kejatuhan manusia modern?
Namun justru inilah kekuatan utama novel ini: tidak menawarkan solusi manis. Tidak semua kisah cinta butuh happy ending. Kadang, cinta hanya ilusi yang kita reka untuk bertahan hidup.
Kesimpulan
“Scammer Girl” adalah karya yang berani, cerdas, dan relevan. Ia menantang pembaca untuk berpikir ulang tentang cinta, relasi, dan moralitas. Dalam dunia digital yang serba palsu, siapa yang benar-benar jujur? Siapa yang mencintai dengan tulus?
Melalui tokoh Laras, Hadi Hartono menyampaikan pesan bahwa perempuan tidak harus selalu menjadi korban. Mereka bisa menjadi pelaku. Bisa menjadi predator. Bisa menciptakan takdir mereka sendiri—meski dengan konsekuensi yang gelap.
Buku ini sangat direkomendasikan bagi pembaca yang menyukai novel bernuansa psikologis, penuh dialog tajam, serta menyimpan kritik sosial yang dalam. Bukan untuk pencinta kisah cinta manis, tapi untuk mereka yang siap menerima kenyataan bahwa cinta, di tangan orang yang salah, bisa jadi senjata yang mematikan.
Rating: ⭐⭐⭐⭐⭐ (5/5)
Baca sekarang “Scammer Girl” hanya di KBM App:
🔗 https://read.kbm.id/book/detail/2490ddf9-eb00-42ba-8852-f0c42f1dc4ed?af=9b1ed3a8-e292-4cad-8a0a-f5aa618ccfd5
#ScammerGirl #CintaAdalahAlat #UangAdalahTujuan #LarasTheScammer #FiksiPsikologis #ThrillerDigital #SatirSosial #NovelIndonesia #HadiHartono #PerempuanCerdas #AntiheroPerempuan #KritikPatriarki #DramaPsikologi #CintaModern #HubunganBeracun #DigitalManipulation #LiterasiDigital #NovelThriller #KisahLaras #FiksiUrban #BukuDigitalIndo